Minggu, 20 Mei 2012

Be Music Be Love - Part 3


Part 3








Author p.o.v

“Oppa, kita ke Taman saja, bagaimana?”
“Oppaa… Kau sedang melamunkan apa?”
“Op..paaaa…………”
“Haa?? Mwo?” aku segera tersadar dari lamunanku. Fuih, apa yg kupikirkan tadi? Apa aku memikirkan.. Ah, tidak mungkin! Sadar Soo Hyun, sadar! Dia hanya wanita pemilik bakery yang disukai Lee Joon.
“Oppa? Kau sedang melamunkan siapa sih?” tanyanya mulai kesal. Oh, maaf Eunjung-ssi. Kalau aku jujur, kau pasti marah. Aku masih membutuhkanmu untuk membantu menaikkan ratingku. (jahat nih, Soo Hyun Oppa.  *dijambak pembaca*)
“Ani. Aku tidaak melamunkan apa pun.”
“Kau tidak bisa membohongiku, Oppa. Aku tau kau bohong. Tapi sebenarnya apa yang kau pikirkan tadi?”
Eh, bagaimana kalau kita beli kue di bakery itu!” ajak Soo Hyun untuk mengalihkan pembicaraan. Di wajahnya sangat jelas bahwa dia bohong.
“Hei, itu kan bakery milik Suzy-ah. Mungkin sebaiknya ku perkenalkan dia dengan adikku yang pintar itu.”
“Ne, Oppa. Ayo kita ke sana.”
            Suzy p.o.v

            Maybe you're the one, maybe eojjeomyeon, eojjeomyeon niga. Naega kidarin banjjogingeonji. Maybe it is true, eonjena neomu, gakkai isseoseo mollasseonnabwa, Baby I'm in love with you (OST. Dream High, Maybe – Kim Soo Hyun & Suzy)”
            “Lagunya bagus sekali, Suzy-ah. Kau ciptakan sendiri? Sejak kapan kau bisa menciptakan lagu sendiri?” Astaga, Jiyeon-ah itu. Dia berniat memujiku atau mengejekku sih?
            “Ah, ani. Aku hanya mengarang saja. Ani, ehm… aku pernah mendengarnya dulu.”
            “Dimana? Kapan?”
            “Dulu sekali. Waktu aku masih kecil, aku sering datang ke Gereja bersama keluargaku. Suatu hari, sepulang dari Gereja. Aku memohon pada ummaku untuk tinggal disitu, karena ada beberapa anak yang suka bermain musik disana sepulang Ekaristi.”

Flashback
            “Umma, bolehkan aku tinggal sebentar disini? Aku ingin melihat chingu bermain musik.”
            “Tentu saja, Suzy.”
            Aku pun pergi ke dalam Gereja. Tapi aku heran, mengapa disana tidak ada orang.
            “Waeyo? Wae? Tidak ada satu orang pun disini.”
            Lalu samar-samar ku dengar suara denting piano bernyanyi. Melodinya sangat indah, ku dengar ada seorang namja bernyanyi dengan merdu. Aku pun mengikuti suara itu, mataku terpaku pada grand piano besar yang ada di aula, ada seorang namja disitu. Banyak anak yang duduk di bangku dan tersenyum dengan penuh kekaguman pada namja itu, tidak terkecuali aku.  Ternyata tidak segampang yang kukira, aku takut mereka tidak akan menerimaku jika aku bergabung bersama dia. Jadi aku mengintip dari balik pintu. Lagu itu pun berhenti. Aku kira namja tersebut akan berdiri dan membungkukkan badannya, tetapi tidak. Dia malah melanjutkna permainannya. Mungkin ini lagu kedua, pikirku dalam hati. Aku tetap mengintip dalam balik pintu dan mendengarkannya bermain.

Chagaun gaseumi eoneusae jogeumsshik
Noga naeryeonnabwa niga deureo wasseo
Geurigo nado mollae
Nae gaseumeul chaeweosseo


Eonjenbuteo inga jibe doraomyeon
Neoreul tteoolligo inneun nae moseubeul
Bomyeonseo nae mam soge
Niga inneun geol arasseo


Maybe you're the one
Maybe eojjeomyeon
Eojjeomyeon niga
Naega kidarin banjjogingeonji


Maybe it is true
Eonjena neomu
Gakkai isseoseo mollasseonnabwa
Baby I'm in love with you


Cheoeumen mollasseo naega neol ireohke
Tteoollige dwel jul saranghage dwel jul
Ni mamdo jebal ireon
Nae maeum gwa gatgireul


Maybe you're the one
Maybe eojjeomyeon
Eojjeomyeon niga
Naega kidarin banjjogingeonji


Maybe it is true
Eonjena neomu
Gakkai isseoseo mollasseonnabwa
Baby I'm in love with you


Neomu neutjin anhatgil
Ijeya kkaedareun nae mam badajugil
Neutge aratjiman ijeya aratjiman
I maeumeun jeoldae heundeulliji anha


Maybe you're the one
Maybe eojjeomyeon
Eojjeomyeon niga
Naega kidarin banjjogingeonji


Maybe it is true
Eonjena neomu
Gakkai isseoseo mollasseonnabwa
Baby I'm in love with you


Baby I'm in love with you
Baby I'm in love with you
Baby I'm in love with you
Baby I'm in love with you
            Setelah lagu itu selesai dinyanyikan, barulah namja itu berdiri dan membungkukkan badannya. Semua penonton berdiri dan bertepuk tangan meriah. Namja itu pun tersenyum sumringah.
            “Suzy-ah. Sedang apa kau disitu?”
            “Jiyeon-ah? Andwae. Aku hanya….”
            “Ah, sudahlah. Bagaimana kalau kau ikut bersamaku?”
            “Eodilo gakkayo?”
            “Ehm, ke rumahmu saja lah…”
            “Ya ampun, kirain..”
            “hehehehee…”

            “Eoiku! Ternyata waktu itu..”
            “Yap.”
            “Haahaaaa…. Saingan Lee Joon nih..”
            “Nugu??”
            “Namja itu..”
            “Ani!”
            “Ne!”
            “Ani!”
            “Ne!”

            “Tingtonggg….”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar