Kim Soo Hyun p.o.v
“Cut!” teriaknya.
Suaranya membuat semua manusia disana sangat lega. Rasanya seperti sudah
menyelesaikan soal Matematika tersulit buatan professor. Dan ya, seperti biasa.
Sutradara itu tersenyum puas padaku. Aktingku tidak pernah salah.
“Aktingmu
tadi bagus sekali, Soo Hyun. Ku harap penonton tidak salah menilai.” Kata-kata
yang basi. Aku sudah mendengarnya berkali-kali. Sampai bosan…
“Ah, itu
bukan apa-apa.” Bagus, Soo Hyun. Kau sangat rendah hati. Hahahaa,, jaga image
mu. Jangan sampai tercemar
“Hahaha, aku
suka dengan kerendah hatimu itu, Soo Hyun.” Gamsa hamnida. Tapi itu juga
acting, bagus kan?
“Gamsa
hamnida.”
“Ya sudah. Semua
crew harap kumpul. Ayo cepat!” teriak Sutradara sambil member tanda. Semua crew
segera berhamburan ke situ.
“Yah, hari
ini adalah terakhir kalinya kita mengadakan syuting. Film ini akan segera
release bulan depan. Besok kita akan mengadakan konferensi pers. Soo Hyun,
Eunjung, Kim Bum, Park Shin Ye, Hyun Joong, aku harap kalian siap besok.” Apa
dia pikir aku aktor keteteran? Hei, aku, Kim Soo Hyun, adalah aktor
professional. Tidak mungkin lalai sedikit pun.
“Tentu,
Sutradara.” Jawabku. Ah, dia sangat tidak mempercayaiku.
Seakan bisa
membaca pikiranku, Sutradara melemparkan ekspresi seakan dia berkata, “Aku tau
kau professional, jangan sombong.” Bagus. Ejekan yang jitu.
“Aku sangat
berharap, setelah ditayangkan. Film kita akan mendapat rating tinggi. Nomor
satu mungkin.” Tolonglah, ini film korea bukan Hollywood. Jangan bermimpi kau.
Yah, tapi paling tidak nomer satu di Asia. Bagus itu. Hahaa,,, Soo Hyun, kau
narsiz.
“Apa yang kau
pikirkan, Oppa?” Suara itu membuatku terkaget-kaget.
“Ah, Eunjung.
Tidak ada. Aku tidak memikirkan apa-apa.”
“Benarkah?
Yau sudah. Jangan banyak melamun. Tidak baik.”
“Tentu aku
ingat, honey…”
“Kau ini. Oh
ya, besok malam kau datang kan?” tanyanya. Hah? Datang? Kemana? Ke Surga? Oh,
aku ingin. Tapi jangan sekarang. Aku sedang menikmati masa indahku.
“Oppa, kau
dengar?”
“Hah? Oh, ya.
Tentu. Tapi, kemana?”
“Astaga,
Oppa. Kau ini. Apa kau sedang tukar-menukar otak dengan Karin-ah?” sekedar
info, Karin-ah adalah salah satu crew yang sangat-sangat nggak normal otaknya.
Materi sih pinter, tapi diluar itu, bloon semua.
“Kau
bercanda? Aku tiak mungkin tukar-menukar otak dengannya. Aku bisa dicabut oleh
perusahaan.” Kataku. Aku tau itu sangat overacting, tapi, hei, lihat! Dia
tertawa kan? Berarti itu sangat lucu.
“Kau sangat
lucu, Oppa. Hahahaaa… Hehh, hehh, hufftt.. Aku tidak tahan, hahahaaa…”
“Selucu itu
kah?” tanyaku heran. Aku mulai keki, aku khawatir dia sakit jiwa.
“Oh, mianhae,
Oppa. Aku hanya tidak tahan dengan ekspresimu. Oppa, besok malam akan ada pesta
dirumah Sutradara. Apa kau mau datang?”
“Oh, tidak
tahu. Mungkin.”
“Ya sudah,
tapi aku harap kau datang. Oh ya, aku pulang dulu. Nanti Oppa kabari aku ya?”
“Sure, honey. I will do everything for you.
Trust me.”
“Ahahaaa,,
kau sudah seperti orang mabuk. Ya sudah, annyeong.”
“Annyeong!”
“Soo Hyun!
Bisakah kita pulang sekarang?” aku berbalik. Oh, ternyata Lee Joon. Dia
manajerku. Lebih tepatnya manajer pengganti. Sejak Ji Hoo memutuskan untuk
pulang kampung sementara, karena ibunya sekarat. Dan sekarang datang orang yang
paling ku benci (dia memang lebih tua dua tahun dariku! Tapi dia seperti
sainganku!). Musuh bebuyutanku, mengapa kubilang begitu? Dia sangat pintar,
tampan (kadang jujur itu menyakitkan), dan kaya. Semua keluargaku memujinya.
Padahal dia hanya anak dari teman Ammaku. Payah, aku bahkan jarang dipuji oleh
Ammaku sendiri. Padahal aktingku juga bagus.
“Baiklah, ini
sudah malam. Kita pulang!” teriakku semangat. Aku tidak sabar ingin tidur,
karena hari ini sangat melelahkan.
“Semangat
sekali kau.” Cibirnya. Hei, aku dengar itu. Baru saja ingin ku jitak kepalanya,
dia menoleh.
“Ada apa?”
tanyaku sambil berpura-pura olah raga. Menggoyang-goyangkan tanganku kekiri dan
kekanan. Persis seperti orang gila.
“Apa yang kau
lakukan? Olahraga di malam hari? Inisiatif yang bagus.” Apa? Dia mencibirku
lagi? Keterlaluan.
“Hei kau!
Bisa tidak kau sopan sedikit? Cibiranmu itu sangat tidak sopan tau!”
“Kau bahkan
tidak lebih tuda dariku.” katanya
“Gomawo.
Baik, kau dipecat.”
“Baguslah,
aku sudah muak denganmu. Ini bawa barangmu sendiri.” Belum sampai dia
menyerahkan barangku, aku menahannya.
“Tidak jadi,
kau harus tetap menjadi manajerku sampai Ji Hoo kembali.”
“Terserah, child and kid.”
Apa dia
bilang?! Aku benci CHILD and KID! Right?
Suzy p.o.v
“Iya, Onni.
Aku sudah buang tomatnya. Kejunya sudah aku pas kan. Tidak. Pasti rasanya enak.
Sudah aku sesuaikan. Tenang saja, Onni tidak perlu khawatir. Iya, baik. Ku
kirim sekarang.” Fuihhh,,, malam ini sungguh melelahkan. Apalagi kalau bukan
karna Onni gila yang berlangganan padaku. Memang menguntungksn, tapi tingkahnya
membuatku keki setengah mati. Di suruh kurangi ini, tamabahin itu. Sebenarnya
yang jadi koki siapa sih?
“Hei,
Suzy-ssi! Sedang apa kau? Haa.. Pasti sedang terima telpon dari Onni Sandy ya?”
“Jangan sebut
Onni Sandy, sebut Onni gila saja! Itu lebih cocok.”
“Hahahaa,,
aku suka gayamu. Kau sangat humoris. Bagaimana kalau kau ikut casting pencarian
bakat comedian. Aku yakin kau akan diterima, Suzy-ssi.”
“Gomawo, kau
sangat pandai MEMUJI.”
“Wakakakakakkk,,
gomawo gomawo. Hahahahaa..” dia tertawa terbahak-bahak. Oh ya, dia adalah
sahabatku. Jiyeon-ah. Kami sudah bersahabat sejak umur 5 tahun. Dan kami
tinggal bersama sejak kami memutuskan kuliah di Seoul. Dan dia sangat mengerti
aku, kadang tingkahnya yang mengesalkan malah membuatku tenang dan nyaman. Aku
merasa dialah satu-satunya hartaku berharga. Sebenarnya aku tidak sendiri di
Seoul, masih ada Onni ku, Eunjung-ssi. Tetapi Onni tidak tinggal bersamaku, dia
tinggal di rumahnya yang mewah. Dia tidak sombong, dia baik dan ramah. Tetapi
karena kesibukannya Onni jarang mengunjungiku atau pun mengunjungi orang tua
kami. Maklum, Onni adalah aktris terkenal. Aku ingat, hari ini pasti syuting
terakhirnya di film barunya itu. Judulnya, ehm…. Street of Love. Ya benar,
Street of Love. Pasti sekarang Onni sedang lelah. Apa sebaiknya besok ku kirim
makanan untuknya. Yup, oke. Nanti akan ku sms dia. Tapi tunggu dulu, masak apa?
Kimchi? Tapi kan Onni tidak suka pedas. Apa ya?
“Hoyy!! Kau
sedang melamun apa? Siapa? Haa… Lee Joon Oppa kan? Hahahaa,, ngaku. Namjachingu
mu itu memang tampan, tapi sayang dia bukan tipeku.”
“Hush!
Ngarang! Aku tidak memikirkan Oppa Joon. Au sedang memikirkan Onni..? Kau
“Onni gila
itu? Buat apa? Apa kau sudah membuka hatimu untuk menerimanya? Bagus lah kalau
begitu. Aku lelah melihat muka lecekmu itu kalau habis menerima telepon
darinya.”
“Kau ini
bicara apa sih? Bukan Onni gila, tapi Onni ku. Eunjung-ssi.”
“Oh, ada apa
dengannya?”
“Tidak. Aku
hanya sedang memikirkan, hari ini hari terakhir syuting filmnya. Pasti Onni
sangat lelah. Aku ingin membuatkan makanan untuknya. Tetapi aku, bingung. Apa
makanan yang harus aku masak?”
“Bagaimana
kalau kimchi! Singkat, padat, pedas. Hahahaa..”
“Dia benci
pedas.”
“Apa??!! Kau
serius??!!!!” matanya mendelik sampai terlihat mau copot. Aku bergidik ngeri
melihatnya.
“Orang Korea
benci pedas. Gila! Terus dia mau makan apa?”
“Biasanya dia
makan sayur-sayuran yang direbus, kue nasi, dan beberapa lauk yang tidak pedas.
Tapi aku ragu, apa dia mau memakannya. Dia kan sudah menjadi artis terkenal.
Makanan seperti itu pasti bukan apa-apa baginya.”
“Ah, ayolah,
Suzy-ssi. Onni bukan orang seperti itu. Dia tidak sombong kan? Pasti dia mau
memakan masakanmu. Masakanmu kan enak. Sesederhana apa pun, kalau kau yang
memasak pasti enak.”
“Kau yakin?”
“Tentu.” Aku
melirik jam di dinding, pukul 18.30. Heh, biasanya jam segini Joon Oppa datang
dan membawakan sesuatu untukku sambil berkata, ‘Annyeonghaseyo, Suzy-ssi. Lee Joon imnida.’ Tapi tidak hari ini. Hari
ini Oppa harus menjalani pekerjaannya, manajer pengganti. Aku tidak habis
pikir, kenapa orang seperti Joon Oppa harus menerima pekerjaan itu. Kayak Oppa
punya waktu buat menemani majikannya itu. Aku pengen tau, siapa sih aktir yang
jadi majikannya itu?
“Hoyy!!
Nglamun lagi. Mikirin apa lagi?” suara melengking Jiyeon-ah menyadarkanku dari
lamunan.
“Oppa.”
“Haaa,,,, Lee
Joon itu kan? Benar kan? Hahahaaa…”
“Jiyeon-ah……
Dasar pembokat..”
“Apaa?? Aku
tidak dengar. Aku sedang sibuk tertawa untukmu! Hahahaaa…”
“Mulai lagi.”
“Tokk..tokkkk..toookkkkkk…..”
“Ne.. Siapa
itu?”
“Annyeonghaseyo,
Suzy-ssi. Lee Joon imnida.” Tunggu, ini kan? Joon Oppa? Benarkah???
Aku segera
membukakan pintu untuknya, dan taraaa!! Tebakanku benar, Joon Oppa datang
dengan senyum mengembang di bibirnya. Aku segera memeluknya erat.
“Oh, Oppa!
Aku rindu padamu!” Oppa melepaskan pelukannya.
“Aku juga,
Suzy-ssi. Annyeonghaseyo?”
“Na? Baik,
Oppa. Kau?”
“Aku juga,
baik.” Aku melongokkan kepalaku, hah? Siapa itu? Kayaknya familier. Aku mengerjap-kerjapkan
mata. Benarkah?
“Oppa, dia…”
kataku sambil menunjuk namja yang berdiri di belakang sambil memakai kacamata.
“Iya, kau
pasti mengenalnya.”
“Kim Soo
Hyun? Pemeran Jungle Fish?”
“Ne. Kau
benar, Suzy-ssi.”
“Sedang apa
dia disini?”
“Anjing idiot
itu? Dia majikanku.”
“Apaaaaa??!!!!!!!!”
“Apaaaaa??!!!!!!!!”
Oppa mengikuti gayaku. Mau tidak mau aku tertawa.
“Oppa, yang
benar. Kau ini malah tertawa. Wae?”
“Ya, tidak
apa-apa. Memang kenapa?”
“Joon! Kau
sedang apa? Aku hampir karatan disini? Kau mau mengajakku masuk atau aku pergi
meninggalkanmu.” Teriaknya marah. Dasar namja sombong!
“Hey, aku tau
kau adalah Kim Soo Hyun. Aktor terkenal itu! Tapi kau disini sama dengan kita,
manusia! Jadi tolong jaga sikapmu itu!”
“Kau! Siapa
kau?”
“Na? Naega
Suzy. Suzy imnida. Aku yang punya bakery ini.” Kataku sambil mengulurkan tangan
dengan puas. Satu detik, dua detik, tiga detik, empat, lima detik. Dia hanya
menatapku heran. Lalu sedetik kemudian senyum mengejek terpampang di mukanya.
“Kau pikir
kau bisa mengambil kesempatan ini untuk bersalaman denganku. Mimpi sana..”
katanya kejam lalu berbalik menuju mobil.
“Arghhh!!
Kenapa sih ada aktor sesombong dia?!” kataku marah. Nggak habis pikir, kenapa
ada manusia sesombong dia. Bikin marah aja!
“Sudahlah
Suzy-ssi. Tidak perlu dipikirkan. Dia memang begitu.”
“Aku salut
padamu, Oppa. Kau bisa menghadapinya. Aku yang baru sekali berhadapan sama dia
aja sudah tidak tahan apalagi kau, Oppa.”
“Tenang saja,
Oppa kan hebat.”
“Hahahahaaaa…
Ne. Hahahahaaa…”
Wakakakakaka....
BalasHapusGaul thu Kim So Hyun nya...
>.<
Ayo dit,,
Lanjut terus !!
Oya, jangan lupa kunjungi blogku
www.koreaafanfiction.blogspot.com
Jangan lupa COMENT lohhh...!!!